Asian Airlines baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru yang menarik bagi para pelancong. Mereka memutuskan untuk menggratiskan biaya pembatalan penerbangan yang dijadwalkan menuju Kamboja hingga akhir tahun ini, sebuah langkah yang diambil mengingat situasi keamanan yang meningkat di negara tersebut.
Keputusan ini diumumkan oleh pihak maskapai pada 16 Oktober 2025 dan berlaku untuk semua penerbangan yang dijadwalkan antara Korea Selatan dan Kamboja. Langkah ini adalah respons atas meningkatnya kejahatan yang menargetkan warga negara Korea di Kamboja, termasuk kasus penculikan dan penipuan yang semakin sering terjadi.
Kebijakan ini memiliki dampak besar bagi penumpang yang telah membeli tiket sebelum tanggal ketentuan yang ditetapkan. Semua penumpang yang memiliki tiket yang dibeli sebelum 15 Oktober 2025 untuk Korean Air, serta sebelum 16 Oktober 2025 untuk Asiana Airlines, bisa memanfaatkan kebijakan ini tanpa biaya tambahan.
Keputusan Mengenai Kebijakan Pembatalan di Tengah Ketidakpastian Keamanan
Saat ini, Korean Air mengoperasikan penerbangan langsung ke Kamboja dengan frekuensi tinggi, mencapai tujuh kali dalam seminggu. Penerbangan ini menggunakan pesawat Airbus A330-300, yang mampu menampung 272 penumpang.
Asiana Airlines juga mempertahankan rute yang sama, menggunakan pesawat A321neo yang memiliki kapasitas lebih kecil untuk 180 penumpang. Kehadiran dua maskapai ini di pasar Kamboja memberikan lebih banyak opsi bagi penumpang, terutama dalam situasi mendesak seperti yang sedang terjadi saat ini.
Langkah ini diambil sejalan dengan keputusan pemerintah Korea Selatan yang menerapkan larangan perjalanan untuk beberapa area di Kamboja yang dianggap berisiko tinggi. Ketegangan di Kamboja telah mengakibatkan peningkatan kasus kriminal yang membahayakan warganya.
Peningkatan Tindakan Keamanan untuk Melindungi Penumpang
Sejak diterapkannya larangan perjalanan Level 4 yang tertinggi, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengimbau warganya untuk menghindari area tertentu. Wilayah yang terdaftar mencakup Gunung Bokor di Provinsi Kampot serta Bavet dan Poipet, yang semakin meningkat risiko kejahatannya.
Praktik pemantauan keamanan juga diperketat bagi para pelancong yang berencana untuk berada di Kamboja. Hal ini menjadi penting untuk melindungi keselamatan mereka selama berada di negara tersebut, mengingat alasan keamanan yang semakin mendesak.
Dalam perubahan kebijakan ini, Korean Air juga berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah keselamatan khusus bagi staf dan awak pesawat yang berada di Kamboja. Mereka akan memperkuat sistem komunikasi darurat dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kewaspadaan semua personel.
Dampak Kebijakan terhadap Penumpang dan Respons Masyarakat
Kebijakan baru ini membawa dampak signifikan, terutama bagi para pelancong yang memiliki rencana untuk bepergian ke Kamboja. Mereka kini memiliki keleluasaan lebih dalam mengambil keputusan tanpa takut kehilangan uang akibat biaya pembatalan.
Respon dari masyarakat pun bervariasi; banyak yang menyambut baik langkah ini sebagai upaya perlindungan terhadap warga negara. Namun, ada juga yang merasa khawatir dan mempertanyakan seberapa aman perjalanan ke Kamboja saat ini.
Pihak maskapai berharap, dengan adanya kebijakan pembatalan gratis ini, lebih banyak orang akan merasa aman untuk melakukan perjalanan dan terus mendukung sektor pariwisata di Kamboja. Mengingat dampak ekonomi yang mungkin ditimbulkan dari berkurangnya jumlah wisatawan ke negara tersebut, keberlangsungan ekonomi lokal sangat bergantung pada stabilitas keamanan.