Asa Meraih Mimpi yang Hidup Kembali di Sekolah Rakyat Makassar

Nurkhalifami, yang akrab disapa Fami, menunjukkan semangat luar biasa ketika mengikuti pelajaran seni budaya di kelasnya. Di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 23 Makassar, Fami menjadi salah satu dari 137 siswa yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan setelah mengalami kebuntuan selama dua tahun.

Setelah putus sekolah akibat masalah biaya, Fami kini merasakan kembali keajaiban belajar. Dia sangat bersemangat mendengarkan guru menjelaskan teknik bermain gitar, sebuah alat musik yang sangat dicintainya.

Pendidikan adalah hak setiap anak, tetapi terkadang ada banyak rintangan yang harus dihadapi. Kisah Fami adalah salah satu dari sekian banyak cerita harapan yang lahir kembali di pangkuan pendidikan yang inklusif.

Menghadapi Kehidupan Tanpa Pendidikan Formal

Fami adalah anak sulung dari dua bersaudara yang mengalami kesulitan finansial. Ibunya seorang ibu rumah tangga, sementara ayahnya bekerja sebagai buruh harian. Keluarga ini sangat berharap agar Fami dapat melanjutkan pendidikannya walaupun dengan banyaknya tantangan yang ada.

Kenyataan pahit terpaksa dijalani Fami ketika dia harus berhenti sekolah setelah kelas 8 karena masalah biaya. Saat itu, Fami sudah memiliki cita-cita untuk menjadi dokter, tetapi harus terpaksa menangguhkan impiannya untuk membantu keluarganya berjualan.

Namun, cahaya harapan kembali menerangi hidupnya ketika program Sekolah Rakyat diluncurkan. Melalui program ini, Fami mendapatkan kesempatan kedua untuk mengejar pendidikannya dan mewujudkan cita-citanya.

Pendidikan yang Mengubah Kehidupan Anak-anak

Di bulan Juli lalu, Fami resmi menjadi siswa di SRMP 23 Makassar, di mana dia kembali harus mengulang kelas 7. Meskipun harus menghadapi kenyataan ini, Fami merasa sangat bersyukur dan bertekad untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin.

Kegiatan di sekolah baru ini membuat Fami mendapatkan banyak pengalaman baru, mulai dari belajar di asrama hingga berteman dengan siswa lainnya. Ia menemukan bahwa pelajaran bahasa Inggris dan matematika menjadi favoritnya.

Ibu dan ayah Fami juga mendukung sepenuhnya keinginannya untuk belajar, mengingatkan dia agar terus bersemangat meraih mimpinya menjadi dokter.

Komitmen untuk Meraih Cita-Cita di SRMP

Kisah serupa juga terlihat pada rekannya, Muh Zaki Sutikno, yang berusia 13 tahun. Zaki juga memiliki mimpi untuk menjadi koki dan merasa bahwa pendidikan di SRMP 23 Makassar adalah langkah yang tepat untuk mencapainya. Dia merasa beruntung karena semua fasilitas yang diperlukan sudah disediakan secara gratis.

Sebelum bergabung dengan program Sekolah Rakyat, Zaki sering membantu ibunya yang berjualan nasi kuning. Kini, di SRMP 23, Zaki tidak hanya belajar ilmu pengetahuan formal, tetapi juga diberdayakan untuk hidup mandiri di asrama.

Zaki melihat tinggal di asrama sebagai kesempatan untuk mengembangkan kemandirian yang sangat dibutuhkan untuk masa depan. Dia berharap dengan kemandirian ini, dia bisa membuat orang tua bangga dengan kesuksesannya kelak.

Tantangan Moralis dan Kurikulum di Sekolah Rakyat

Plh Kepala Sekolah SRMP 23 Makassar, Azharika Isnarani, mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan program pendidikan ini. Dia menekankan pentingnya membangun moral dan karakter siswa, terutama di usia remaja seperti saat ini.

Isnarani menjelaskan bahwa kurikulum di Sekolah Rakyat sedikit berbeda dengan sekolah pada umumnya. Sebelum masuk ke kurikulum nasional, siswa mendapatkan pelatihan matrikulasi yang bertujuan untuk mempersiapkan mental dan moral mereka.

Materi dalam program matrikulasi meliputi etika, kewirausahaan, dan keterampilan hidup yang sangat diutamakan untuk membantu siswa beradaptasi dengan baik. Setelah kursus ini, siswa baru kemudian disiapkan untuk menjalani pelajaran sesuai kurikulum nasional.

Mendukung Semangat Belajar dengan Adanya Reward

Meskipun semangat belajar para siswa bervariasi, pihak sekolah berusaha untuk meningkatkan motivasi mereka. Isnarani menyatakan bahwa memberikan reward atau penghargaan bisa menjadi salah satu cara untuk mendorong siswa tetap bersemangat dalam belajar.

Misalnya, bagi siswa yang tak pernah absen, mereka bisa mendapatkan ekstra snack sebagai bentuk apresiasi. Hal ini dinilai sangat membantu dalam meningkatkan suasana belajar di kelas.

Pihak sekolah juga merancang kegiatan outing bagi siswa yang aktif dan berprestasi di kelas, untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih banyak serta meningkatkan rasa solidaritas di antara mereka.

Fasilitas yang ada di SRMP 23 Makassar meliputi ruang kelas yang nyaman, asrama yang baik, serta berbagai lapangan olahraga yang mendukung perkembangan fisik siswa. Isnarani berharap bahwa fasilitas ini akan terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.

Dengan segala usaha dan harapan yang ada, SRMP 23 Makassar menjadi tempat bagi anak-anak muda untuk berjuang demi masa depan yang lebih baik. Impian Fami, Zaki, dan teman-temannya kini semakin dekat untuk diraih.

Related posts