FLOII Expo 2025 berlangsung di Hall 5 ICE BSD City, Tangerang, hingga 26 Oktober 2025, menawarkan lebih dari sekadar pameran tanaman. Acara ini juga berfungsi sebagai media edukasi bagi masyarakat mengenai beraneka ragam tanaman, khususnya tanaman hias yang tengah populer saat ini.
Di antara sekian banyak jenis tanaman yang dipamerkan, Alocasia menjadi salah satu primadona yang menarik perhatian para penghobi tanaman. Tanaman ini tidak hanya menawan secara visual, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi komunitas yang mengelilinginya.
Alocasia menjadi sarana bagi para pecinta tanaman untuk berkumpul dalam komunitas Tanemdulu, yang memfokuskan diri pada urban planting, terutama Alocasia dan Monstera di area apartemen. Komunitas ini didirikan oleh Stephanie Susanto, yang memiliki kisah menarik di balik kecintaannya terhadap Alocasia.
Menemukan Ketenangan Melalui Alocasia di Ruang Urban
Stephanie Susanto, pendiri komunitas Tanemdulu, mengungkapkan bahwa kecintaannya pada Alocasia dimulai dari keinginannya untuk menciptakan ruang yang menenangkan di rumahnya. Ia memulai perjalanan ini dengan memiliki satu tanaman saja, namun seiring waktu, cintanya terhadap Alocasia kian mendalam.
“Cinta saya pada Alocasia berakar dari rasa ingin menghijaukan sudut apartemen yang kosong,” ujarnya. Dengan karakteristik unik dan penampilan yang elegan, Alocasia telah merangkul hati banyak orang.
Penampilan Alocasia yang menawan, dengan warna dan bentuk daunnya yang bervariasi, membuat tanaman ini semakin diminati. Urat daun yang menonjol dan permukaan daun yang halus menciptakan estetika yang tak lekang oleh waktu.
Penerimaan dan Komunitas Pecinta Alocasia
Melalui Tanemdulu, Stephanie mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya menanam bukan sekadar mengikuti tren. Ia ingin menekankan bahwa menanam tanaman adalah suatu bentuk cinta terhadap makhluk hidup dan lingkungan sekitar.
“Tanaman bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga bagian dari kehidupan kita,” katanya. Kegiatan komunitas ini melibatkan elemen edukasi agar lebih banyak orang memahami manfaat tanaman untuk kesehatan mental dan fisik.
Masyarakat yang tergabung dalam Tanemdulu bukan hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga pengalaman pribadi mereka dalam merawat Alocasia. Ini menciptakan ikatan yang erat antara anggota komunitas.
Kecantikan dan Keberagaman Alocasia
Alocasia, yang dikenal juga sebagai keladi atau birah, berasal dari kawasan tropis di Asia dan Australia Timur. Tanaman ini dikenal memiliki daun yang berbentuk unik, dengan warna yang bervariasi mulai dari hijau pekat hingga kuning cerah.
Bahkan, beberapa varietas Alocasia memiliki permukaan daun yang menyerupai beludru, menambah daya tariknya. Ciri khas ini menjadikan Alocasia sebagai pilihan populer di kalangan pecinta tanaman hias.
Koleksi Alocasia yang dimiliki Stephanie, seperti Alocasia Melo Albo, menggambarkan betapa beragamnya spesies ini. Setiap daun memberikan kesan artistik dan elegan yang mampu memperindah ruang di sekitarnya.
