17 Anggota TNI Nagekeo Menghadiri Sidang Tuntutan Kasus Prada Lucky

Sebanyak tujuh belas prajurit dari TNI Angkatan Darat Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Waka Nga Mere kini sedang menjalani proses hukum akibat kasus kematian Prada Lucky Saputra Namo. Sidang tuntutan yang berlangsung di Pengadilan Militer III-15 Kupang menjadi sorotan masyarakat serta keluarga korban yang turut hadir untuk menyaksikan jalannya persidangan ini.

Pada sidang tersebut, Ketua Majelis Hakim Mayor Chk Subiyatno akan memimpin bersama dua hakim anggota, yaitu Kapten Chk Dennis Carol Napitupulu dan Kapten Chk Zainal Arifin Anang Yulianto. Diharapkan sidang ini bisa memberikan keadilan bagi pihak keluarga Prada Lucky dan mengungkap fakta-fakta seputar kematiannya.

Proses hukum ini merupakan hasil dari penyelidikan yang mendalam mengenai kasus yang sangat tragis ini. Sejak peristiwa terjadi, berbagai pihak telah memberikan respons, menuntut agar kasus ini diproses secara transparan dan adil.

Rincian Kasus Kematian Prada Lucky Saputra Namo

Meninggalnya Prada Lucky pada 6 Agustus lalu menjadi sebuah kehilangan besar bagi keluarganya dan juga institusi militer. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Prada Lucky sempat mendapatkan perawatan di ICU RSUD Aeramo selama empat hari. Kondisi ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi di lingkungan militer.

Selama proses penyelidikan, ditemukan bahwa renta adanya dugaan penyiksaan yang dialami Prada Lucky oleh seniornya di dalam asrama. Semua bukti yang terkumpul akan menjadi dasar dalam setiap pertimbangan hukum yang akan diambil oleh majelis hakim.

Dari serangkaian pemeriksaan, pihak yang berwenang akhirnya menetapkan 22 prajurit sebagai tersangka dalam kasus ini. Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa perwira yang terlibat, sehingga memberikan dimensi yang lebih kompleks dalam menangani kasus ini.

Proses Hukum yang Sedang Berlangsung di Pengadilan Militer

Pihak berwenang telah merencanakan sidang pada Rabu, 3 November, dengan nomor perkara 41-K/PM.III-15/AD/X/2025. Ini adalah tahap penting yang diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai tanggung jawab hukum masing-masing terdakwa terkait kematian Prada Lucky.

Para terdakwa, yang terdiri dari berbagai pangkat militer, akan menghadapi tuntutan yang spesifik berdasarkan peran serta tindakan mereka selama kejadian tersebut. Sidang ini tentunya menjadi momen menegangkan bagi keluarga Prada Lucky yang menanti keadilan.

Penting untuk dicatat bahwa sidang ini tidak hanya penting bagi keluarga, tetapi juga bagi institusi militer. Publik menantikan agar kasus ini ditangani dengan serius dan tidak ada penutupan atas kasus kekerasan yang terjadi dalam lingkungan militer.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat Terhadap Kasus Ini

Keluarga Prada Lucky Saputra Namo, termasuk ibunya, Sepriana Paulina Mirpey, sudah hadir di lokasi pengadilan sejak pagi. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya proses hukum ini bagi seluruh anggota keluarga yang merasakan kehilangan yang mendalam.

Menurut berbagai laporan, keluarga mengharapkan agar semua pihak yang terlibat mendapatkan konsekuensi hukum sesuai dengan tindakan mereka. Masyarakat luas pun erat mengikuti kasus ini melalui berbagai media, berharap agar keadilan dapat ditegakkan.

Dengan dukungan dari berbagai elemen di masyarakat, termasuk organisasi hak asasi manusia, diharapkan proses hukum ini berjalan transparan. Hal ini penting supaya tidak ada lagi kasus serupa di masa depan yang menimpa prajurit lainnya.

Related posts