Mees Hilgers, bek Timnas Indonesia, tidak akan dapat berkontribusi pada laga FC Twente melawan Sparta Rotterdam dalam ajang Eredivisie, yang akan berlangsung pada Jumat malam di Stadion Sparta, Rotterdam. Pelatih FC Twente, John van den Brom, mengonfirmasi bahwa situasi terkait Hilgers masih menghadapi kebuntuan, sehingga ia tidak termasuk dalam daftar pemain yang diturunkan dalam pertandingan tersebut.
Hilgers sebelumnya mengalami permasalahan kontrak dengan manajemen klub yang membuatnya harus dibekukan sementara. Van den Brom menegaskan bahwa belum ada kemajuan dalam situasi ini, dan tampaknya tidak ada solusi yang akan terwujud dalam waktu dekat.
“Sayangnya, situasi ini belum berubah dan kemungkinan tidak akan berubah sampai besok,” ungkap Van den Brom, menambahkan bahwa hilangnya Hilgers merupakan kerugian tidak hanya bagi tim tetapi juga untuk sang pemain pribadi.
Perkembangan Terbaru Mees Hilgers dan FC Twente
Van den Brom baru saja mulai menjabat sebagai pelatih FC Twente setelah menggantikan Joseph Oosting, yang dipecat pada 15 September lalu. Pertandingan melawan Sparta Rotterdam ini akan menjadi debutnya, dan absennya Hilgers menambah tantangan bagi pelatih asal Belanda tersebut.
Situasi Hilgers terikat pada keputusan klub yang mengharapkan dia memperpanjang kontraknya, yang akan berakhir pada akhir musim. Keinginan FC Twente untuk memperoleh kompensasi dari kepergian Hilgers di akhir kontraknya tampaknya belum membuahkan hasil.
Upaya klub untuk menjual Hilgers pada bursa transfer tidak berhasil, memaksa mereka untuk menunggu hingga Januari 2026 untuk mencari klub baru bagi sang pemain. Hal ini berpotensi memberikan tekanan lebih pada tim dan manajemen untuk mencari solusi yang lebih baik.
Kebijakan Manajemen dan Dampaknya pada Tim
Keputusan untuk membekukan Hilgers dari skuad merupakan bagian dari kebijakan manajemen tim. Hal ini diambil agar sang pemain memahami pentingnya perpanjangan kontrak dan keputusan yang harus diambil manajemen.
Van den Brom, sebagai pelatih baru, menyatakan bahwa dia akan mengikuti keputusan yang diambil oleh Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, terkait posisi Hilgers. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan strategis untuk tim tidak semata-mata bergantung pada pelatih, tetapi juga melibatkan manajemen.
Pelatih berusia 58 tahun tersebut berkomitmen untuk menjaga integritas tim dan memastikan setiap keputusan yang diambil mendukung visi jangka panjang klub. “Jika saya mendapatkan izin untuk menurunkan Hilgers, baru saya akan mempertimbangkan,” kata Van den Brom.
Implikasi Masa Depan Mees Hilgers dan FC Twente
Tidak dapat dipungkiri bahwa situasi ini menjadi tantangan bagi masa depan Hilgers dan FC Twente. Sementara Hilgers menanti keputusan tentang masa depannya, tim harus menghadapi kenyataan bahwa mereka kehilangan salah satu bek potensial.
Dampak dari keputusan ini juga berpengaruh pada moral tim. Ketika seorang pemain yang tidak berkontribusi secara aktif, hal itu cenderung memengaruhi suasana di dalam tim dan semangat pemain lainnya.
Kedepannya, baik FC Twente maupun Hilgers perlu menemukan jalan tengah yang menguntungkan kedua pihak. Kesepakatan kontrak yang adil dan menguntungkan dapat menghindari konflik serupa di masa mendatang.