Keluarga Arjuna Tamaraya, seorang anak yatim, sangat terpukul setelah kepergian mendadaknya akibat tindakan kekerasan yang dialaminya di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. Kematian Arjuna, yang tewas dikeroyok oleh lima orang, memunculkan berbagai reaksi dan menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi dan pemahaman antarindividu dalam masyarakat. Paman Arjuna, Amrullah, menjelaskan bahwa keponakannya pergi ke masjid bukan untuk berbuat jahat, melainkan hanya untuk beristirahat. Ini menjadi titik sentuh emosional bagi keluarga yang merasa sangat menyesalkan tindakan para pelaku yang menyebabkan nyawa Arjuna melayang begitu tragis. Amrullah menegaskan, “Kami sangat menyesalkan perilaku dari pelaku…
Read More